Halaman

Senin, 07 Maret 2011

Menghijaukan atap rumah

Aku ingin sekali buat taman di lantai atas rumahku. Karena rumah terlalu luas dan kamar yang banyak, ada pembuangan lahan yang sangat disayangkan. Oleh karena itu aku berniat untuk membuat taman di lantai atas. Karena aku belum mengerti gimana cara membuatnya, aku akan cari tau. Ini salah satu info yang aku temukan. Ada yang membuatku bingung, ibu dan bapakku selalu bilang kalau taman di atap rumah akan membuat air merembes ke bawah dan itu menyulitkan. Tapi karena banyak taman atap yang pernah aku liat di majalah dan buku-buku, harusnya masalah ini ada penyelesaiannya. Nah, sekarang bagaimana memulai membuat taman atap?

[Inspirasi]
Siapkan struktur dak beton dengan pembebanan yang tepat dan lapisan waterproofing berkualitas baik.
Potensi atap sebagai ruang terbuka hijau di rumah sangat menarik kita pertimbangkan. Apalagi, jika lahan di bawah sudah terbatas untuk menampung bangunan saja. Seperti yang dilakukan arsitek muda Adi Purnomo sejak awal tahun 2000-an. Peraih IAI Award 2002 itu menggagas penanaman rumput di atap untuk menjaga proporsi ruang hijau agar tidak berkurang volumenya akibat terpakai massa bangunan. “Jika konversi atap sebagai taman bisa dilakukan sendiri, sudah berapa juta rumah yang hijau,” ungkapnya.

Senada dengan Mamo, sapaan akrab Adi Purnomo, arsitek muda lain seperti Andra Matin juga mulai menawarkan ke developer dan pemilik rumah untuk menggunakan atap rumput supaya area hijau di bawah tergantikan. “Minimal bisa membantu penyerapan polusi CO2 dan menghadirkan pemandangan yang enak di mata, meskipun dari segi penyerapan air itu tidak tergantikan,” ujarnya.

Tidak merusak dak
Menurut Andra, beton mudah retak dan bocor karena sering mengalami pemuaian dan penyusutan. Untuk menyiasatinya suhu beton perlu dipertahankan agar relatif stabil. Salah satu caranya dengan melapisi dak beton dengan rumput.
Mamo juga meyakini atap rumput bisa menjadi pendingin alami bagi bangunan. Pasalnya, kinerja lapisan tanah dan rumput dapat menahan radiasi panas matahari yang terserap ke beton. Dampaknya juga dapat menjaga kestabilan suhu udara di bawah atap, sehingga pemakaian AC pada ruang bisa dikurangi.
Rumput di atas dak beton tidak akan merusak karena perakarannya pendek. Yang penting diperhatikan adalah dukungan teknologi waterproofing dan saluran pembuangan air (drainase) yang berkualitas baik pada dak.
Pilih tanaman tahan panas
Faisal Sabirin, arsitek lansekap yang menggarap taman atap di gedung Pacific Place di kawasan SCBD (Jakarta Selatan) menyatakan, segala jenis tanaman dan pepohonan yang tahan terhadap suhu panas bisa ditempatkan di taman atap. Terutama jenis tanaman tropis seperti bunga-bungaan, pohon palem, jenis tanaman perdu begonia, walisongo, puring, dan lain-lain. Sedangkan jenis tanaman setengah teduh seperti anthurium, aglaonema tidak bisa ditaruh.
Yang terpenting lagi, taman di atap harus dirawat secara rutin baik tanaman maupun media tanamnya. Pemeliharaan menyangkut penyiraman dan pemupukan dilakukan sama seperti merawat taman di bawah. Jenis rumput gajah mini yang pertumbuhannya radial, tidak tumbuh ke atas, bisa dipilih untuk menutup permukaan. Perawatannya mudah karena tidak perlu sering dipotong. Media tanam tidak perlu seluruhnya berupa tanah tapi sebaiknya dicampur dengan kompos agar tidak cepat mengeras dan beban beton lebih ringan. Halimatussadiyah

Tahapan Pembuatan
Untuk membuat taman di atap, sebaiknya Anda sudah merencanakannya sejak awal pembangunan rumah. Pastikan struktur dak beton dibuat dengan perhitungan pembebanan yang tepat karena kita akan menaruh banyak tanah di atasnya. Ketebalan dak beton sebaiknya 15 - 20 cm, atau tergantung desain taman yang akan dibuat di atasnya.
Kemiringan dak diperhitungkan dengan cermat untuk mengarahkan aliran air ke lubang drainase dengan lancar agar air tidak menggenang. Jumlah lubang drainase yang diperlukan disesuaikan dengan luas permukaan dak beton. Untuk luas dak beton yang kecil, cukup satu lubang drainase.
Selanjutnya dak beton dilapisi waterproofing dengan kualitas baik. Bisa berupa cat, lapisan membran atau bitumen. Pengaplikasian waterproofing untuk menghindari retak, kebocoran atau kemungkinan air merembes pada dak. 
Tahap berikutnya, kita perlu membuat lapisan resapan yang berguna untuk menyaring air tanah dan menghindari terjadinya penyumbatan lubang drainase oleh tanah. Cara konvensional, lapisan pertama dak beton ditutup dengan media batu kerikil, kemudian di atasnya ditaruh ijuk lalu terakhir lapisan pasir. Setelah itu baru digelar media tanam berupa tanah dengan campuran kompos atau humus baru di atasnya.
Kita juga bisa menggunakan cara modern yang lebih mudah, dengan memakai lapisan drainage cell untuk mengalirkan air dan geotextile yang berfungsi efektif menyaring air tanah. Media ini cukup digelar di atas dak beton, setelah itu di atasnya siap dilapisi pasir sebelum ditaruh media tanam di lapisan teratas.
Ketebalan media tanam untuk rumput cukup 10 - 20 cm, sedangkan untuk tanaman perdu 40 - 50 cm agar tumbuh bagus. Jika ingin meletakkan pohon besar di atap, sebaiknya memakai planter, semacam boks-boks permanen yang dibuat dari batu bata atau beton. Planter minimal berukuran 80x80x80 cm agar bisa menahan beban pohon dan menampung perakarannya. Dasar dan sekeliling planter juga perlu dilapisi dengan lapisan resapan.
Setelah media tanam dimasukkan, selanjutnya desain taman bisa mulai diaplikasikan. Mulai dari pohon-pohon besar, tanaman semak perdu, tanaman ground cover dan terakhir rumput sebagai penutup permukaan. 


sumber: Housing-Estate.com

Tidak ada komentar: